SUMENEP, koranmadura.com – Dalam beberapa hari terakhir, kondisi cuaca di wilayah perairan Sumenep, Madura, Jawa Timur, cenderung tidak menentu. Karenanya nelayan diminta lebih mengutamakan keselamatan daripada penghasilan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riyadi. “Kami sudah mengeluarkan edaran agar masyarakat, termasuk nelayan, selalu waspada terhadap kondisi cuaca saat ini,” katanya.
Menurut dia, berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), periode Desember 2017 hingga Februari 2018 kondisi cuaca di wilayah kabupaten paling timur Pulau Madura ini cukup ekstrem. Tak terkecuali di wilayah perairan.
“Kami berharap nelayan tidak menangkap ikan kalau sekiranya kondisi cuaca tidak kondusif. Lebih baik mencegah daripada terjadi hal-hal tak diinginkan,” mantan Sekretaris Bappeda Sumenep ini menegaskan.
Rahman mengaku mengerti kondisi nelayan yang memang dituntut mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapi di sisi lain, lanjut dia, nelayan juga harus memperhatikan keselamatan dirinya, selain penghasilan.
“Kami telah mengimbau, kalau mau melaut sebaiknya menunggu kabar lebih lanjut dari BMKG. Kalau cuacanya bagus, silakan. Tapi kalau cuaca tidak memungkinkan, tak perlu dipaksanakan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Sabtu lalu, 20 Januari 2017, di wilayah perairan Sumenep terjadi kecelakaan laut. Sedikitnya delapan orang jadi korban dalam peristiwa tersebut. Satu di antaranya meninggal dunia. Sementara satu orang, hingga kemarin, belum ditemukan. (FATHOL ALIF/MK)