SAMPANG, koranmadura.com – Dugaan Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, melalui tim delapan membagi-bagikan proyek DAU dan DAK 2017 pada sejumlah LSM dan wartawan bukan isapan jempol. Salah seoran aktivis senior, Tamsul menyatakan kabar tersebut benar terjadi.
“Plotingan itu sebenarnya memang ada. Berdasarkan kesepakatan antara dinas dan bupati. Ada kemungkinan kenapa tidak sampai ke tangan penerima, kerena ada unsur jual beli proyek oknum dinas,” kata Tamsul, Jumat, 26 Januari 2018.
Menurut Tamsul, bagi-bagi proyek terhadap wartawan dan LSM ini diduga kuat untuk membungkam, agar situasi dan kondisi di pemerintahan terkesan kondusif, padahal sebenarnya timbul banyak masalah. “Rusaknya tatanan birokrasi di Sampang ini bukan hanya karena pejabatnya saja, melainkan koordinasi dan kolaborasi antar berbagai pihak,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi Bupati Sampang Fadhilah Budiono membantah ada plotingan proyek TA 2017 yang dilakukan oleh tim delapan dengan mencantumkan daftar nama profesi LSM dan wartawan. “Ada sekitar 1000 lebih paket proyek. Disitu juga ada beberapa nama lainnya yang masuk daftar plotingan, tapi kalau tidak menerima, maka bisa saja itu kerjanya para kabid di dinas,” kilahnya. (MUHLIS/RAH)