SUMENEP, koranmadura.com – Program satu desa satu pangkalan elpiji di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak terwujud di 2017. Pemerintah setempat menarget, program tersebut tuntas 2018 ini.
Kepala Subbag Pembinaan Usaha Daerah Bagian Perekonomian Setkab Sumenep, Suhermanto mengatakan, kaitannya dengan program tersebut, selama 2017 hanya selesai dilakukan maping atau pemetaan. Pemetaan itu bertujuan untuk mengetahui secara pasti kebutuhan masyarakat terhadap elpiji.
“Terakhir kami monitoring, Pertamina sudah melakukan maping dan siap melakukan penunjukan 60 pangkalan baru. Termasuk di Gili Genteng, dua pangkalan,” ujarnya Herman, sapaan akrabnya.
Pihaknya berharap, di 2018 secara bertahap proses penunjukan pangkalan baru oleh Pertamina bisa terus dilakukan. Sehingga di akhir tahun, seluruh desa di kabupaten paling timur Pulau Madura sudah memiliki minimal satu pangkalan elpiji. “Target kami seperti itu,” katanya.
Mengenai kondisi elpiji saat ini, dia menyatakan relatif aman. Termasuk pendistribusiannya di wilayah kepulauan walaupun selama beberapa hari terakhir kondisi perairan di Sumenep kurang bersahabat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina agar tetap mendistribusikan elpiji ke pangkalan-pangkalan di kepulauan secara normal. Sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan,” tuturnya. (FATHOL ALIF/MK)