SAMPANG, koranmadura.com – Proyek pompa banjir senilai Rp 13.999.601.000 di Sampang, Madura, Jawa Timur, yang dikerjakan oleh PT Indopenta Bumi Permai – PT Bangun Kontruksi Persada asal Surabaya terancam mangkrak.
Pelaksana pengerjaan pembangunan instalasi pompa banjir sungai Kalikamoning (pompa Kajuk) di Jalan Bahagia, Kelurahan Rongtengah, itu diduga telah diputus kontrak.
Proyek ini dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Tepatnya Dinas Pekerjaan Umum Pengelolaan Sumber Daya Air, yang diberikan melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air di Pamekasan.
Pantauan koranmadura.com, sekitar pukul 12.15 wib, lokasi pengerjaan pompa banjir tersebut sepi, tidak ada aktivitas, dan tak ada juga pekerja.
Akhmad Ripto, salah seorang tokoh masyarakat di kampung itu, mengaku prihatin.
“Kami sebagai warga terdampak sangat prihatin. Dengan adanya pemutusan kontrak kerja ini, justru merugikan masyarakat, karena yang jelas proyek itu akan mangkrak dan tidak bermanfaat lagi bagi masyarakat. Padahal pompa ini bisa menanggulangi bencana banjir,” ujarnya, Selasa, 16 Januari 2018.
Menurut Ripto, informasi pemutusan kontrak itu berasal dari para pekerja. Banyak pekerja proyek itu mengeluh karena tidak punya ongkos pulang.
“Bukan hanya itu, warung-warung warga setempat banyak yang diutangi oleh pekerja. Kalau tidak salah jumlah pekerjanya ada 50 orang. Sampai sekarang urusan utang di warung sudah selesai apa belum, kami tidak tahu,” paparnya.
Banyak fasilitas umum (fasum) rusak akibat dampak pengerjaan proyek pompa banjir tersebut, seperti saluran drainase dan jalan umum.
“Nah, kalau sudah diputus kontrak, lantas siapa yang akan bertanggung jawab. Jelas ini yang dirugikan masyarakat sini. Sudah pompanya tidak bisa dimanfaatkan, fasum banyak yang rusak. Ini yang perlu kami pertanyakan kepada pemerintah Sampang, terutama PUPR maupun Bappelitbangda,” tandasnya.
Ripto berharap Pemprov Jatim segera menindaklanjuti persoalan ini. Apalagi hingga saat ini, masalah banjir di Sampang tak kunjung teratasi.
Saat dikonfirmasi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sampang, Tony Moerdiwanto mengaku belum mengetahui tentang tidak adanya aktivitas lagi di lokasi pengerjaan pembangunan pompa banjir di Kampung Kajuk tersebut.
“Ini proyek provinsi, dan saya sendiri belum tahu kabar ini. Tapi yang jelas, semua informasi dari masyarakat, akan kami sampaikan dan koordinasikan ke pihak pemprov Jatim,” ucapnya. (MUHLIS/RAH)