SAMPANG, koranmadura.com – Pelaku pembunuhan Kiai Idris, Desa Nagasareh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, masih belum terungkap. Hal ini membuat sejumlah ulama yang tergabung dalam Majelis Ulama Silaturahmi Sampang bangkit. Mereka ramai-ramai mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis, 18 Januari 2018, pukul 10.30 wib.
Mereka disambut oleh Ketua Komisi IV Amin Arif Tirtana, Anggota Komisi I Samsul Arifin, dan Anggota Komisi II H. Sahid. “Kami datang ke kantor wakil rakyat ini meminta para wakil rakyat agar ikut berperan aktif, seperti sharing dengan Aparat Penegak Hukum (APH) maupun Bupati setempat, terlebih memberikan support kepada Polres setempat. Negara ini kan negara hukum, maka seharusnya kasus pembunuhan ini perlu diusut,” kata KH. Yahya.
Menurut Yahya, apa pun motifnya, pembunuhan merupakan bentuk kejahatan yang melanggar perundang-undangan di Indonesia. “Apa pun alasannya, pembunuhan itu tidak dibenarkan. Maka dari itu, segera tangkap pelaku itu,” desaknya.
Desakan para ulama itu ditanggapi serius oleh anggota Komisi I DPRD Sampang, Samsul Arifin. Dia mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi para ulama itu. “Dalam waktu dekat, kami akan undang pihak kepolisian untuk menyampaikan tuntutan dan desakan yang disampaikan para kiai,” janjinya. (MUHLIS/RAH)