SUMENEP, koranmadura.com – Meski ada penurunan dari tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin Sumenep, Madura, Jawa Timur, di 2017 masih di atas 200 ribu jiwa atau sekitar 19 persen dari jumlah penduduk. Untuk terus mengurangi jumlah pengangguran, pemerintah setempat bisa meniru Kabupaten Banyuwangi.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, di 2017 jumlah penduduk miskin di kabupaten paling timur Pulau Madura ini masih 211.920 jiwa. Menurun 4.220 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 216.140 jiwa.
Kepala BPS Sumenep, Syaiful Rahman mengatakan, untuk mengentaskan kemiskinan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kerja keras semua pihak. Terutama para pemangku kebijakan. “Untuk mengentaskan kemiskinan itu susah sekali,” ujarnya.
Sehingga, sambung dia, jika ingin menekan angka kemiskinan agar terus menurun, tidak sampai 19 persen dari jumlah penduduk, bisa meniru Kabupaten Banyuwangi, yaitu dengan menggenjot secara serius potensi wisata di Sumenep.
Menurutnya, mayoritas masyarakat di Sumenep itu bekerja di sektor informal. Sehingga dengan menggenjot sektor pariwisata, masyarakat bisa mengambil keuntungan. Misalnya dengan menyediakan oleh-oleh untuk wisatawan dan sebagainya.
“Ya, mudah-mudahan semua yang ikut terlibat ini seperti yang menyediakan oleh-oleh untuk wisatawan itu adalah penduduk asli Sumenep,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)