JEMBER, koranmadura.com – Seorang santri Pondok Pesantren Al-Konah , Dusun Kepel, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, ditemukan tewas mengambang di sungai Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan. Ahmad Mukhtar (16) sebelumnya dilaporkan hanyut terbawa arus ketika menyeberangi sungai Ketangi usai mencari singkong.
“Peristiwanya Kamis (18/1) sore kemarin. Ditemukan tadi pagi sudah dalam kondisi meninggal,” kata Komandan Tim Pencarian dari Basarnas Jember, Prahista, Sabtu (20/1/2018).
Prahista menjelaskan, mayat korban ditemukan mengambang di tepi sungai dalam posisi tengkurap. “Jaraknya sekitar 2 kilo meter dari lokasi korban terbawa arus,” tambah Prahista.
Saat ini mayat korban sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke pondok. Jenazah pemuda asal Cilacap, Jawa Tengah itu rencananya akan dimakamkam di lingkungan pondok.
“Langsung dibawa ke pondok untuk dimakamkan,” kata Prahista.
Teman korban, Safi’in menceritakan, kejadian tenggelamnya korban bermula saat dia bersama korban serta empat teman lainnya, bermaksud pulang ke pondok usai mencari singkong. Lokasi mencari singkong berada di seberang sungai.
“Kami semua saat itu sudah hendak kembali ke ponpes. Saat mau menyeberang, korban turun duluan. Ketika berada di tengah, korban terseret arus sungai,” kenang Safi’in.
Safi’in dan yang lain berusaha menolong. Bahkan ada salah seorang di antara mereka yang nekat melompat ke sungai untuk menyelamatkan korban.
“Tapi dia malah terseret arus sungai juga. Berhasil kita tolong. Tapi kita tidak berhasil menolong Akhmad Muhtar,” ujar Safi’in.
Peristiwa itu pun langsung dilaporkan ke pengurus pondok dan diteruskan ke kepolisian setempat. Setelah dilakukan pencarian, korban pun akhirnya berhasil ditemukan.
Sumber: detik.com