SAMPANG, koranmadura.com – Meninggalnya Ahmas Budi Cahyanto, seorang guru tidak tetap SMAN 1 Torjun mengundang perhatian berbagai kalangan. Setelah warga salat ghaib dan menggalang dana kini kepergian Budi juga mengundangan perhatian berbagai komunitas di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Sekitar pukul 20.30 Wib, gabungan dari berbagai komunitas, yakni Bonek Sampang, Biker, Aremania Sampang, Stinggil, Persija Sampang, dan masyarakat umum menyalakan 1000 lilin untuk mengenamg kepergian Budi.
Aksi solidaritas yang digelar di tengah-tengah Monumen Trunojoyo Sampang ini tak hanya mengundang antusiasme warga, tetapi juga mendapat perhatian dari siswa-siswi yang berada di Kabupaten Sampang. Mereka turut hadir untuk menyalakan lilin dan berdoa untuk Budi.
“Aksi solidaritas ini untuk Pak Budi yang meninggal karena dianiaya oleh muridnya. Kami berharap ke depan pendidikan kita tak selalu transfer ilmu, melainkan juga moral dan akhlak. Agar kejadian ini tak lagi terulang,” terang Heri Hidayat, salah satu korlap aksi solidaritas seribu lilin untuk Pak Budi, Jumat Malam, 2 Februari 2018.
Sedangkan kepada pelaku, pihaknya memasrahkan kepada hukum. “Biar hukum yang berbicara, kita percaya hukum itu pasti adil,” pungkasnya.
Pantauan koranmadura.com, selain menyalakan 1000 lilin, masyarakat dan siswa-siswa melakukan hening cipta untuk Budi. Kemudian dilanjutkan denga nyanyian untuk sang guru. (Muhlis/SOE)