SAMPANG, koranmadura.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 di Sampang, Madura, Jawa Timur, mulai memanas. Para timses pilbup tampaknya mulai diprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memancing di air keruh.
Upaya memprovokasi itu terlihat dari adanya alat peraga kampanye (APK) berupa baliho pasangan calon (paslon) H. Hermanto Subaidi-H. Suparto (Mantap) yang ditempeli stiker paslon H. Hisan-KH. Abdullah Mansyur (Hisbullah). Peristiwa ini beredar luas di medsos, memantik perhatian timses masing-masing.
Timses paslon Mantap, Ach Zahri langsung angkat bicara. Menurut Zahri, pihaknya masih berprasangka baik terhadap penempelan baliho oleh salah satu paslon. Bahkan timnya diperintah menurunkan APK yang dianggap melanggar aturan PKPU No 4 Tahun 2017 di semua tempat.
“Kami ingin menang terhormat dan kalah bermartabat. Terkait adanya penempelan terhadap baliho paslonnya mungkin bukan dari paslon yang bersangkutan. Mungkin itu ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya pada koranmadura.com, Selasa, 20 Februari 2018.
Saat dikonfirmasi, timses Hisbullah, Mohammad Syaifudin mengaku belum pernah mencetak stiker yang ditemukan pada penempelan paslon Mantap. Bahkan model, desain APK, maupun stiker paslonnya masih belum difinalkan di tingkat KPU.
“Kami juga sudah rapat internal dan menginvestigasi kepada semua tim yang pegang baliho untuk mengklarifikasinya dan hasilnya itu, 100 persen perbuatan tersebut tidak benar dari tim kami,” bantahnya.
Mohammad Syaifudin mengatakan sejak awal pihaknya telah berkomitmen tetap santun dan tidak menjelekkan paslon lainnya. “Kami berharap pihak terkait menindak oknum yang tidak bertanggung jawab, agar kondisi pilkada di Sampang yang sudah baik dan kondusif, tidak terusik,” harapnya. (MUHLIS/RAH/DIK)