KORANMADURA.com – Selama ini, orang meyakini alkohol sangat mempengaruhi usia seseorang. Semakin banyak alkohol masuk ke dalam tubuh, diyakini mengancam akan mempercepat umur seseorang. Atau sebaliknya. Akan tetapi, keyakinan ini tertepis oleh sebuah penelitian terbaru yang menyatakan bahwa alkohol justru dapat memperpanjang usia.
Penelitian ini dilakukan oleh Dr Claudia Kawas, spesialis neurologi dari University of California. Dalam presentasinya di American Association for the Advancement of Science di Texas, AS, Dr Kawas menyebut penelitiannya ini dilakukan selama 15 tahun terakhir.
Untuk mendapat temuan tersebut, Dr Kawas dan timnya memulai penelitian yang diberi nama The 90+ Study pada 2003. Penelitian tersebut bertujuan menyelidiki alasan beberapa orang dapat mencapai usia 90 tahun ke atas, sedangkan yang lainnya tidak.
Mereka menganalisis 1.700 orang berusia lebih dari 90 tahun. Para peneliti juga memeriksa kebiasaan orang-orang tersebut yang dianggap mempengaruhi kesehatan mereka. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi sekitar 2 gelas bir atau anggur sehari, 18 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami kematian dini.
Namun sebagai catatan, bagi mereka yang kelebihan berat badan (meski tidak gemuk) mengalami penurunan tiga persen kemungkinan kematian dini. “Saya tidak memiliki penjelasan untuk itu, tapi saya yakin bahwa dengan minum sedikit alkohol meningkatkan umur panjang,” ujar Dr Kawas dikutip dari The Independent, Senin, 19 Februari 2018.
Meski begitu, Dr Kawas menyebut, minum sedikit alkohol bukan satu-satunya aktivitas yang dilaporkan berdampak positif terhadap kesehatan para peserta. Olahraga teratur dan melakukan hobi juga dikaitkan dengan hidup lebih lama.
Peserta yang menghabiskan dua jam sehari untuk hobinya mengalami penurunan risiko kematian dini sebesar 21 persen. Sedangkan orang yang rutin melakukan aktivitas fisik 15 hingga 45 menit juga dilaporkan mengalami penurunan risiko kematian dini sebesar 11 persen.
Penelitian Lain, selain Dr Kawas, banyak ilmuwan juga tertarik dengan rahasia umur panjang. Salah satunya adalah mily Rogalski, profesor neurologi kognitif di Northwestern University, Chicago. Ia mengatakan gaya hidup dan bagaimana seseorang menyikapi hidup adalah sebagian alasan seseorang dapat menjaga fungsi kognitif hingga usia senja. Emile membuktikan orang tua berusia lebih dari 65 tahun, ada yang tetap memiliki ingatan tajam seperti orang muda (super ager) memiliki lebih banyak jenis sel pada otak tertentu yang dikenal sebagai neuron Von Economo daripada lansia pada umumnya. Hal ini diketahui setelah Emily dan timnya mengamati 10 otak super ager yang telah meninggal.
Emily mengatakan salah satu daerah tersebut adalah cingulate anterior. Daerah ini berperan penting untuk mengolah perhatian dan memori seseorang. Dalam catatannya, orang super ager memiliki daerah cingulate anterior yang lebih tebal daripada lansia umumnya. “Pada otak super ager kami menemukan mereka memiliki lebih banyak neuron Von Economo dibanding orang tua berusia 80 tahun,” kata Emily dilansir dari The Guardian. (kompas.com/rah/vem)