SUMENEP, koranmadura.com – Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan kunjungan, semacam studi, ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, dalam rangka pengelolaan pariwisata di kabupaten paling timur Pulau Madura ini ke depan.
Salah seorang yang ikut dalam kunjungan tersebut ialah Kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Yayak Nurwahyudi. Dia mengungkapkan beberapa hal yang didapat dari kegiatan tersebut.
Pertama, menurut mantan Kepala Diskominfo itu, yang dapat dari Lombok ialah kekompakan para stakeholder. Menurutnya, di sana (Lombok) semua stakeholder pariwisata senantiasa diajak bicara.
“Setiap bulan, mulai dari pelaku wisata, birokrat, hingga wartawan kumpul membicarakan bagaimana perkembangan pariwisata dari hari ke hari,” ujarnya, Rabu, 7 Pebruari 2018.
Kedua, di Lombok juga ada Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Badan tersebut dinilai sangat efektif dalam mempromosikan objek-objek wisata di sana. “BPPD itu sebenarnya yang menjadi kekuatan di sana,” tambahnya.
Meski begitu, Yayak mengatakan bahwa hal tersebut tak bisa diterapkan di Sumenep. Sebab tidak terakomodir dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Ripparda) Sumenep.
“Gerakan masyarakat kita juga digenjot lagi. Selama ini bis tidak berani ke Lombang. Karena banyak ranting pohon di halaman rumah masyarakat menjulai ke tengah jalan. Makanya ke depan akan kita coba agar masyarakat juga berpartisipasi,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)