SAMPANG, koranmadura.com – Perhatian dan solidaritas terus mengalir terhadap keluarga almarhum Achmad Budi Cahyanto, guru yang meninggal setelah dianiaya MH (17), muridnya yang masih duduk di kelas XII SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang.
Kali ini Himpunan Mahasiswa Sampang (HIMASA) Universitas Trunojoyo Madura melakukan aksi solidaritas bagi-bagi bunga dan pengumpulan dana untuk keluarga almarhum terhadap pengendara di depan Monumen Trunojoyo Sampang.
“Bagi-bagi bunga ini untuk almarhum sekalian penggalangan dana untuk keluarga almrhum. Kami kumpulkan hingga Rp 2 juta dalam sehari. Dan akan diberikan kepada keluarga alm guru budi,” kata korlap aksi Solidaritas HIMASA, Mohammad Imron kepada koranmadura.com, Rabu, 7 Februari 2018.
Imron berharap peristiwa serupa tidak terjadi kembali di dunia pendidikan, terlebih di wilayah Madura yang sangat kental rasa hormatnya terhadap guru.
“Diharapkan kejadian ini tidak terulang lagi. Memang perlu dalam dunia pendidikan melakukan pendekatan persuasif dan interaksi antara guru dan murid atau guru dan wali murid agar menciptakan moral dan akhlak seorang murid,” paparnya.
Di sisi lain, pihaknya meminta kepolisian untuk menangani kasus tersebut secara arif dan bijaksana berdasarkan hukum yang berlaku dikarenakan tersangka kasus dugaan penganiayaan tersebut melibatkan siswa yang masih di bawah umur. “Soal penanganan tersangka, kami tetap percayakan kepada penegak hukum,” tandasnya. (MUHLIS/MK)