JAKARTA, koranmadura.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menyampaikan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 di Pusdiklat Kemendikbud, Serua Bojongsari, Depok, sempat mengirimkan doa untuk guru Ahmad Budi Cahyanto yang meninggal dunia setelah dianiaya muridnya.
“Mari kita menyampaikan doa kepada seorang guru di Madura yang telah berjuang untuk bangsa dan negara, walaupun sudah berjuang, ada musibah yang harus dialami dari seorang muridnya sendiri,” ujar JK mengawali sambutannya sebagaimana dikutip detik.com, Rabu, 7 Februari 2018.
JK kemudian bicara betapa mulianya seorang guru. Dia menyebut falsaah kampung halamannya dalam memuliakan guru. “Kalau dulu di kampung halaman saya ada falsafah, mencela atap rumah guru pun tidak boleh apa lagi melawan guru,” kata JK.
JK berharap kasus murid menganiaya gurunya di Sampang tidak terulang. Semua pihak diminta terlibat dalam memajukan pendidikan. “Kalau kita mau memajukan pendidikan, kita berbicara ke depan. Kita mempelajari sejarah bagaimana kita lebih baik ke depan,” katanya. (MK)