SUMENEP, koranmadura.com – Rois ‘Aam PBNU Prof KH Ma’ruf Amin menghadiri Halaqoh Ulama Pesantren di aula Aula Asy-Syarqowi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat, 16 Februari 2018.
KH Ma’ruf Amin mengatakan keterlibatan dunia pesantren dalam perjuangan kemerdekaan tidak dapat dihilangkan dari sejarah kebangsaan, baik dalam upaya mempertahankan maupun dalam mengisi kemerdekaan hingga saat ini.
Oleh sebab itu, dunia pesantren menjadi ujung tombak pembinaan dalam membangun dan menjaga keutuhan NKRI. Kemandirian ekonomi pesantren sebagai tonggak dari pembangunan bangsa ini, harus semakin dikembangkan dengan baik.
“Salah satu pemicu konflik suatu negara adalah kesenjangan ekonomi. Oleh sebab itu, NU melalui pesantren sebagai basis utama keumatan harus mampu memberikan jawaban atas segala kebutuhan dan keresahan umat,” ucapnya.
Menurut Ketua MUI ini, kemajuan ekonomi hendaknya disikapi dengan baik oleh NU dan pesantren. Untuk memperkuat perekomian nasional harus dimulai penguatan dari bawah.
Selain itu, ulama kharismatik asal Banten ini juga mengimbau masyarakat tetap berpegang teguh terhadap Nahdlatul Ulama dalam menghadapi dinamika sosial yang terus berkembang. “NU telah mendunia, sebagaimana makna huruf dhád yang memanjang dalam lambang NU mengisyaratkan bahwa NU harus berperan aktif mencakup seluruh dunia. “Mari bersama-bersama meng-NU-kan dunia guna mensyiarkan wajah Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” kata Watimpres era SBY ini.
Menyikapi perbedaan yang terus didengung-dengungkan belakangan ini, lanjut Ma’ruf, mesti disikapi oleh masyarakat sesuai dengan ajaran NU Ahlussunah waljamaah. “Warga NU harus mampu mengamalkan sikap toleransi dengan baik, Jika warga NU kuat, umat kuat. Apabila umat kuat, maka agama kuat. Jika agama kuat, negara selamat,”ujarnya.
Sementara pengasuh PP Annuqayah, KH. Abd Muqsith mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah datang di Annuqayah. “Terima kasih kiai telah sudi menyempatkan hadir ke sini. Dengan adanya silaturrahmi ini semoga semakin menguatkan hubungan NU dengan pesantren,” kata KH Abd Muqsit dalam sambutannya.
Acara ini diselenggarakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PC NU Sumenep dengan tema “Menguatkan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri”. Hadir dalam acara ini para masyaikh pondok pesantren sekabupaten Sumenep, pengurus PC NU, MWC NU, Ranting NU sesumenep bersama seluruh banomnya, para alumni pasantren, dan semua elemen masyarakat. (MADANI/RAH/DIK)