SUMENEP, koranmadura.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengklaim belum ada pengaduan dari masyarakat, khususnya jemaah umroh melalui PT. Solusi Balad Lumampa (SBL).
“Sejauh ini pengaduan dari masyarakat belum ada. Tapi kami sudah memberi tahu kepada masyarakat yang merasa menjadi korban agar mengadukannya kepada Kemenag ini,” ujar Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sumenep, Rifa’i Hasyim, Selasa, 6 Pebruari 2018.
Menurutnya, jika ada pengaduan masyarakat, pihaknya tetap akan mengakomodir. Kemenag Sumenep akan menyampaikan pengaduan itu kepada Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, untuk disampaikan kepada pusat.
“Sebenarnya bukan hanya yang berkaitan dengan PT. SBL, tapi juga yang lainnya. Kan, disinyalir ada PT lain yang menuai protes dan sebagainya. SBL bukan satu-satunya,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipatif ke depannya, pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam memilih biro perjalanan umrah. “Salah satunya bisa dilihat dari promonya. Kalau di bawah 20 juta, mohon diwaspadai. Karena itu sangat riskan. Dalam arti, biayanya sangat mepet,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sejak beberapa waktu lalu PT. SBL yang berkantor pusat di Bandung tersandung kasus hukum. Salah satu rantingnya, juga ada di kabupaten paling timur Pulau Madura ini. (FATHOL ALIF/MK)