SUMENEP, koranamdura.com – Belakangan Albothyl menjadi perbincangan publik. Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan imbauan kepada profesional kesehatan dan masyarakat agar menghentikan pemakaian obat tersebut berkaitan dengan keamanan.
Meski begitu, di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, obat tersebut masih banyak digunakan hingga sekarang. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat tampaknya tak terlalu mengiraukan imbauan BPOM tersebut.
Kepala Dinkes Sumenep, A. Fatoni mengatakan, sejauh ini pihaknya belum pernah menerima aduhan mengenai efek samping obat berbentuk cair itu, baik dari masyarakat maupun profesional kesehatan. Seperti bidan maupun dokter.
“Kalau di Sumenep belum ada keluhan baik dari masyarakat maupun bidan atau dokter gigi. Kalau di Sumenep masih banyak digunakan. Karena lebih banyak manfaatnya,” kata Fatoni.
Lebih lanjut dia menuturkan, yang paling banyak menggunakan obat tersebut kalau di kabupaten paling timur Pulau Madura ini ialah dokter gigi dan bidan.
Dengan begitu, sambung dia, Dinkes Sumenep tak bisa serta merta melakukan penarikan terhadap obat yang biasa dipakai untuk mengobati luka baru dan iritasi tersebut. Apalagi sejauh ini belum ada intruksi dari atasannya. Baik Dinkes Jawa Timur maupun langsung dari BPOM. (FATHOL ALIF/MK/DIK)