SUMENEP, koranmadura.com – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Busyro Karim mengatakan dalam waktu dekat di daerahnya akan ada taksi online sebagai salah satu sarana transportasi bagi wisatawan. Pernyataan ini membuat mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) bangkit. Mereka minta Pemkab setempat memberdayakan masyarakat lokal.
Ampera melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Sumenep terkait pelaksanaan tahun kunjungan wisata (Visit Years) 2018 yang dinilai dipaksakan. Koordinator aksi, Ahmad Junaidi mengatakan seluruh yang berkaitan dengan pelaksanaan tahun kunjungan wisata harus betul-betul berpihak kepada masyarakat Sumenep. Termasuk wacana keberadaan transportasi wisata.
Menurut Junaidi, Pemkab Sumenep harus lebih memberdayakan masyarakat lokal. Jangan sampai transportasi online itu justru menguntungkan korporasi.
“Masyarakat Sumenep, khususnya di sekitar lokasi wisata, harus mendapat efek positif dari tahun kunjungan wisata ini, dengan cara merangkul mereka. Misalnya, yang bisa nyopir disuruh nyopir dengan diberi fasilitas. Intinya pendapatan mereka harus lebih baik ke depannya,” tegasnya.
Sebelumnya, A. Busyro Karim mengatakan dalam pelaksanaannya, taksi online itu bukan disediakan oleh pemerintah, tapi bekerja sama dengan pihak Bandara Trunojoyo Sumenep. “Ndak (bukan dikelola Pemkab). Langsung bandara. PT apa gitu, dari bandara,” katanya beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, lanjut dia, Pemkab Sumenep mampu menyediakan taksi online. Namun pihaknya menginginkan keberadaan taksi online itu berdampak positif kepada masyarakat. “Kami sebenarnya bisa. Tapi kalau Pemkab semua, masyarakat kebagian apa?” tambahnya. (FATHOL ALIF/RAH/DIK)