SAMPANG, koranmadura.com – Guru Besar pakar hukum Tata Negara, Mahfud MD menyatakan orientasi pendidikan saat ini telah melenceng dari nilai-nilai akhlak dan budi pekerti kepada nilai-nilai teknis operasional yang bersifat logika dan kemajuan tekhnologi.
“Sehingga banyak sekali anak-anak sekarang, bahkan anak SD yang bisa memainkan IT dan menyerap budaya luar yang tidak cocok dengan budaya kita,” tutur mahfud MD di hadapan awak media usai takziah ke rumah duka almarhum Ahmad Budi Cahyanto, Minggu, 4 Februari 2018.
Teknologi yang sudah kian maju yang tidak bisa dihalangi tersebut sebaiknya diimbangi dan dimanfaatkan menjadi hal yang positif.
Hakekat pendidikan menurutnya, sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945, pasal 31, adalah untuk membangun manusia berdasarkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), Iman dan Taqwa (Imtaq) serta akhlak. “Tapi sekarang malah imtaqnya dan akhlaknya lemah, dan ipteknya lebih maju seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah,” terangnya.
Di sisi lain berkenaan dengan siswa yang nekat membunuh gurunya, Mahfud mengatakan, secara hukum ada normanya. “Siapapun yang melanggar tetap akan ditindak secara hukum. Berkenaan dengan hak-haknya itu sudah ada di undang-undang. Tidak apa-apa dan memang harus direhabilitasi tapi harus dihukum, karena semua ada undang-undangnya kok. Kalau anak-anak berapa hukumannya, apa ancamannya, bagaimana treatmennya itu sudah diatur dalam undang-undang,” paparnya. (MUH/BETH)