TRENGGALEK, koranmadura.com – Sejumlah nelayan Prigi Trenggalek, Jawa Timur, melakukan demonstrasi besar-besaran. Mereka menyatakan menolak pembangunan Pelabuhan Niaga.
Demo itu langsung ditanggapi bupati setempat nonaktif, Emil Dardak. Menurut cawagub Jawa Timur yang berpasangan dengan cagub Khofifah Indar Parawansa itu, pembangunan Pelabunan Niaga telah melalui kajian, sehingga dipastikan tidak akan mengganggu nelayan Prigi.
“Ini sudah berprogres. Di LH (lingkungan hidup) juga sudah. Jadi tidak benar apabila dikatakan pelabuhan itu akan seperti Tanjung Priok. Pelabuhan niaga itu sederhana sekali, kecil kok,” kata Emil, Jumat, 16 Februari 2018.
Menurutnya, meskipun berada dalam satu teluk, lokasi pembangunan pelabuhan niaga tidak berdampingan dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, namun berada di sisi timur. Selain itu, luasan pembangunan pelabuhan niaga lebih kecil dibanding pelabuhan perikanan yang ada.
Emil mengatakan perbandingan anggaran pelabuhan seperti Tanjung Priok itu butuh puluhan triliun rupiah, sedangkan pelabuhan niaga kemungkinan Rp 50 miliar. “Luasnya juga tidak ada satu hektare,” ujarnya.
Pihaknya mengajak masyarakat Trenggalek berfikir secara jernih, agar bisa sevisi mendukung kemajuan pesisir selatan, karena pemerintah tidak mungkin memiliki tujuan buruk dalam sebuah pembangunan.
“Saya rasa masyarakat kalau tahu ini tidak akan khawatir, tapi dulu pun saat kami sosialisasi sudah kami tunjukkan dan sudah klir. Karena sudah klir itulah sebabnya pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah memberikan anggaran,” ujarnya.
Lanjut Emil, dengan progres penganggaran tersebut, pembangunanya kemungkinan dilaksanakan tahun ini. Selain itu, Pemerintah Pusat juga akan segera menyiapkan pelayaran perintis yang menghubungkan daerah yang berada kawasan pesisir selatan Jawa.
Pembukaan pelayaran perintis di pesisir selatan Jawa tersebut diharapkan akan mempercepat pengembangan perekonomian di wilayah selatan. Fasilitas transportasi laut itu sekaligus sebagai penunjang terhadap Jalur Pantai Selatan (Pansela).
Lebih lanjut Emil Dardak menjelaskan, keberadaan pelabuhan niaga di kawasan Teluk Prigi tidak seperti yang dibayangkan oleh para nelayan, karena kapal yang masuk hanya memiliki kapasitas sekitar 3.000 DWT.
“Jadi, bukan yang 30 ribu DWT yang besar-besar itu. Yang jelas pelabuhan inilah yang nantinya akan membuka akses baru dan menjadikan Trenggalek terdepan di pesisir Jawa Timur, sesuai cita-cita bersama,” jelasnya. (DETIK.com/RAH/DIK)