SUMENEP, koranmadura.com – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada tahun 2017 angka kemiskinan di kabupaten paling timur Pulau Madura turun. Meski begitu, jumlah penerima bantuan sosial beras sejahtera (Rastra) di tahun ini tak ada perubahan.
Plt. Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Bagian Perekonomian Setkab Sumenep, Suharjono mengatakan, keluarga penerima manfaat (KPM) Rastra 2018 tak berbeda dengan tahun 2017.
“Pagu rastra untuk 2018 tidak ada bedanya dengan tahun lalu. KPM-nya juga sama dengan yang tahun lalu. Tidak ada perbedaan,” kata pria yang akrab disapa Jono itu.
Kalaupun ada yang berbeda terkait program Rastra tahun ini dengan 2017 lalu ialah tentang penyalurannya. Pada tahun ini penyaluran Raskra gratis. Tak ada biaya penebusan.
“Nanti masyarakat tidak dibebani atau dipungut biaya apapun. Ini harus juga dikawal. Teknis penebusannya, nanti pemerintah akan mengantarkan sampai di titik distribusi,” jelasnya.
Seperti diketahui, di tahun 2017 jumlah KPM di Sumenep ialah 128,016 ribu. Mereka tersebar di 334 desa/kelurahan di 27 kecamatan, baik daratan maupun kepulauan.
Sementara jumlah penduduk miskin Sumenep, berdasarkan data BPS, di 2017 terjadi penurunan sebanyak 4.220 jiwa.
Berkaitan dengan data penerima Rastra, Jono mengakui bahwa tak menutup kemungkinan masih akan ada perubahan, melalui musyawarah desa yang dilaksanakan pemerintahan desa.
“Data itu dibuat di pusat, meski berasal dari daerah. Ketika sampai di pusat, data yang masuk banyak sekali. Sehingga kemungkinan terjadinya eror, pasti ada. Makanya masih dibuka ruang kepada pemerintahan desa untuk melakukan musyawarah desa,” jelasnya. (FATHOL ALIF/MK)