PAMEKASAN, koranmadura.com – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah Pamekasan, Madura, Jawa Timur, masih lama. Namun, tim sukses dari pasangan calon telah gencar mensosialisasikan jagoannya masing-masing.
Pilkada Pamekasan akan diikuti pasangan Kholilurrahman-Fathorrahman (Kholifah) dan Baddrut Tamam-Rajae (Berbaur).
Ada kekuatan simbol yang terus disosialisasikan kepada masyarakat. Pasangan Kholifah identik dengan simbol salam jempol. Sementara Berbaur identik dengan tangan di dada. Selain itu, mereka memasang poster dan Baliho di berbagai penjuru kota hingga pelosok desa.
Salam jempol memang sudah familiar di tengah-tengah masyarakat. Bahkan sempat jadi polemik lantaran jajaran KPU Pamekasan ikut-ikutan salam jempol bersama pasangan Kholifah saat menghadiri JJS, beberapa waktu lalu.
Sementara pasangan Berbaur yang juga hadir di acara JJS tersebut cuek-cuek aja dengan simbol jempol dari pasangan calon yang diusung PPP, Demokrat, NasDem, Golkar, dan Hanura itu. Bahkan Barbaur lebih memilih diam di tengah yang lain ajungkan jempol sebagai tanda suksesnya acara JJS tersebut.
“Simbol memang sangat berpengaruh bagi pasangan calon, simbol jempol sangat mudah dikenang oleh masyatakat, yang menunjukkan apresiasi yang baik, sementara tangan di dada kesannya sakit hati, atau sesak napas. Arti sebenarnya masing-masing calon yang tahu, tapi arti yang kami tangkap dari masyarakat seperti itu,” kata pemerhati politik Pamekasan, Zainullah,” Senin, 5 Februari 2018.
Menurut Zainullah, kondisi politik di Pamekasan masih steril dari perang-perang yang sifatnya konfrontasi. “Kami harapkan Pilkada Pamekasan tetap adem, aman dan tentram,” harapannya.(RIDWAN/MK)