SUMENEP, koranmadura.com – Palayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Bluto, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikeluhkan karena salah seorang petugas kesehatan di puskesmas tersebut memaki-maki keluarga pasien.
Di antaranya dialami oleh Irmayanti, orang tua pasien yang dirawat di Puskesmas Bluto. Wanita asak Desa Lobuk itu mengaku saat hendak menebus obat di ruang farmasi dimaki-maki, bahkan dibentak-bentak.
“Saya dimarahi oleh oknum petugas farmasi saat hendak menebus obat. Tadi, saya hanya membawa resep dari dokter setelah anak saya diperiksa di bagian UGD,” tuturnya sambil menangis kepada media ini, Jumat, 2 Januari 2018.
Irmayanti mengaku bingung karena merasa tidak berbuat salah apa pun. Perempuan satu anak ini mengatakan saat mendaftar di loket administrasi, tidak diberi kertas apa pun dan langsung diantar oleh salah seorang petugas ke bagian UGD untuk dilakukan pemeriksaan. “Masak hanya gara-gara kertas, saya dimaki-maki oleh petugas farmasi. Entah apa maksudnya dia. Saya pun tidak mengerti,” sambung dia.
Hingga saat ini, Kepala Puskesmas Bluto, Hj. Siti Hairiyah masih belum bisa dikonfirmasi. Ketika dihubungi melalui nomor telepon pribadinya, terdengar nada tidak aktif.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, dr A Fatoni tidak tahu menahu masalah pelayanan yang diberikan oleh petugas di Puskesmas Bluto.”Ya, kita gak tahu sih alur permasalahannya gimana. Kita segera klarifikasi dulu ya. Tunggu ya,” ujarnya. (JUNAIDI/RAH)