JAKARTA, koranmadura.com – Candu internet, khususnya media sosial, sangat berbahaya bagi anak-anak. Hal ini terungkap dari para mantan eksekutif Google, Facebook, hingga Apple membuat program kampanye yang menyerukan bahaya kecanduan internet tersebut.
Kampanye tersebut bertitel The Truth About Tech. Diinisiasi oleh oleh Justin Rosenstein sebagai pencipta tombol like Facebook, Roger McNamee investor awal Facebook, Lynn Fox mantan eksekutif komunikasi Apple dan Google, dan Tristan Harris sebagai mantan desainer Google, dan lainnya. Kampanye tersebut dilakukan oleh dua organisasi yang mereka bentuk, yakni Center for Humane Technology dan Common Sense.
The Truth About Tech ini dibentuk untuk memerangi beragam platform teknologi, yang kian menghadirkan fitur yang membuat penggunanya adiktif. Penelitian telah menyebutkan, ada dampak negatif dari kecanduan teknologi. Misalnya membuat penggunanya mengalami depresi, kegelisahan, dan pemikiran atau usaha bunuh diri yang lebih tinggi.
“Masyarakat kita sedang dibajak oleh teknologi. Apa yang dimulai sebagai perlombaan untuk memonetisasi perhatian kita.. Sekarang malah mengikis pilar di masyarakat yaitu kesehatan mental, demokrasi, hubungan sosial, dan anak-anak kita,” desis kelompok tersebut.
Sebagai langkah konkret, koalisi para mantan ini telah mencanangkan sebuah program ke 50 ribu sekolah di seluruh Amerika Serikat. Di sana para pelajar akan diberi penjelasan tentang bagaimana dampak kecanduan internet. Di saat Negara Barat sudah mulai berupaya menjauhkan warganya dari pengaruh buruk internet, di negara Timur, termasuk di Indonesia justru makin gencar mengarahkan rakyatnya pada medsos, padahal filternya masih belum mapan. Ketergantungan pada makhluk digital makin besar, ini juga salah satu dampak terjahat medsos, yang tidak sulit terbendung.
Corbie Kiernan selaku juru bicara Common Sense mengungkapkan kampanye The Truth About Tech ini adalah upaya untuk mengatasi manipulasi dan eksploitasi beberapa perusahaan media sosial. Mereka, dikatakan Kiernan telah mengabaikan konsekuensi dari dampak kecanduan internet. “Kami ingin melihat industri teknologi terlibat dalam hal pencegahan kecanduan digital ini,” kata Kiernan, Selasa, 6 Februari 2018. (detik.com/rah/agt/fyk)