SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlement (Gempar) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu, 14 Pebruari 2018.
Aksi mahasiswa kali ini berkaitan dengan pelaksanaan tahun kunjungan wisata tahun 2018 di kabupaten paling timur Pulau Madura. Di antara yang mereka soroti ialah kesiapan pemerintah menyambut kunjungan wisatawan.
Mahasiswa tak menampik bahwa Sumenep memiliki potensi wisata yang cukup luar biasa. Mulai dari wisata religi, budaya, sejarah, maupun wisata alam.
Hanya saja, menurut mereka potensi tersebut tak cukup. Butuh kometmen pemerintah setempat agar seluruh potensi wisata yang ada bisa betul-betul menghasilkan sesuatu untuk masyarakat Sumenep di tahun kunjungan wisata kali ini.
Sayangnya, mahasiswa belum melihat kometmen kuat yang ditunjukkan oleh pemerintah. Terbukti, menurut koordinator aksi, Mahfud Amin, hal-hal yang dapat menyokong kesuksesan tahun kunjungan wisata tak dihiraukan oleh Pemkab. Misalnya yang berkaitan transportasi bagi wisatawan.
“Dari sisi transportasi kami menilai Pemkab belum siap 100 persen. Meski telah ada pernyataan bahwa di Sumenep ini akan segera ada Gojek Online, tapi itu belum diresmikan,” tegasnya.
Karena itu, pihaknya mendesak kepada Pemkab Sumenep, dalam hal ini Bupati agar memberikan teguran kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang lamban melaksanakan program. Khususnya yang menyangkut tahun kunjungan wisata 2018.
Pantauan media ini, aksi mahasiswa kali ini tak ditemui Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, sebagaimana diinginkan mereka. Sejumlah mahasiswa itu hanya ditemui perwakilan dari Pemkab, Moh. Ramli.
Dia menyampaikan, Bupati tak dapat menemui mahasiswa karena ada acara di luar kota. “Selanjutnya saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang juga mau terlibat dalam membangun Sumenep,” katanya.
Sementara berkaitan dengan tahun kunjungan wisata sendiri, Ramli menegaskan bahwa saat ini sudah berjalan. Sehingga tidak lagi berbicara tentang persiapan. Karena itu pihaknya mengaku siap menampung setiap masukan dari siapa saja untuk kesuksesan tahun kunjungan wisata ke depan.
“Karena visit ini sudah berjalan, maka dengan segala dinamikanya, maka apa yang sudah berjalan bisa menjadi bahan evaluasi bersama. Evaluasi itu tidak harus di akhir 2018 nanti,” ujar dia. (FATHOL ALIF/MK)