PAMEKASAN, koranmadura.com –Siapakah yang akan menjadi pemenang dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon? Nomor urut 1 kah, atau nomor 2?
Setelah KPU Pamekasan menentukan pasangan Badrut-Raja’ie sebagai pemegang nomor urut 1 dan pasangan Kholil-Fathorrahman sebagai pemegang nomor urut 2, banyak kalangan berspekulasi manakah dari dua nomor urut tersebut yang paling hoki.
Perbincangan tentang nomor hoki ini menjadi viral karana dalam sejarah pilkada Pamekasan nomor urut 1 dan nomor urut 2 tidak ada yang pernah keluar sebagai pemenang. Dalam dua kali pilkada langsung di Kota Gerbang Salam tersebut, nomor urut 3 lah yang selalu berhasil lolos dan dilantik menjadi bupati dan wakil bupati.
Pada pilkada 2008, pilkada Pamekasan diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni pasangan Syafii-Sohibuddin (nomor urut 1), pasangan Dwiatmo-Supriyadi (nomor urut 2), Kholilurrahman-Kadarisman (nomor urut 3). Dalam kontestasi tersebut, pasangan nomor urut 3 (Kaholilurrahman-Kadarisman) berhasil melenggang mulus ke pendopo ronggosukowati.
Berikutnya pada pilkada tahun 2013, pilkada pamekasan kembali diikuti oleh tiga pasang calon, yakni pasangan Al-Anwari-Kholil Subki (nomor urut 1), pasangan Kholilurrahman-Masduki (nomor urut 2), dan pasangan Syafii-Kholil Asy’ari (nomor urut 3). Lagi-lagi kontestasi di tahun Ular Air tersebut dimenangkan oleh pasangan nomor urut 3 (Syafii-Kholil Asy’ari).
Lalu siapakah yang akan keluar sebagai pemenang dalam pilkada Pamekasan 27 Juni 2018 mendatang, Baddrut Tamam kah, atau Kholilurrahaman? Yang jelas, kini keduanya sama-sama sangat yakin tidak akan menjadi pecundang. (BETH)