SUMENEP, koranmadura.com – Gedung Kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Tumur, mengalami kebocoran. Akibat hujan lebat sekitar dua jam, air hujan masuk ke dalam gedung wakil rakyat itu.
Pantauan koranmadura.com, terdapat tiga ruangan yang mengalami kebocoran. Yakni di ruang Fraksi GerindraSejahtera, Ruang Fraksi PPP, dan Ruang Fraksi PAN. Terpaksa air yang mengalir dari atap gedung ditadahi ember.
“Setiap hujan lebat pasti tiga ruangan itu bocor,” kata salah satu staf komisi.
Pria yang enggan namanya dipublikasikan itu menuturkan, tingkat kebocoran yang parah terjadi ruang Fraksi Partai GerindraSejahtera. Apabila hujan lebat, ruang fraki itu tidak bisa ditempati. “Tidak bisa ditempati, apalagi hujannya lama,” ungkapnya.
Jumlah Fraksi di DPRD Sumenep sebanyak enam fraksi, yakni Fraksi PDIP, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, Fraksi PKB, Fraksi GerindraSejahtera, Fraksi Demokrat. Semuanya berada di lantai satu. Sementara dilantai dua ditempati ruangan Ketua DPRD, Bagian Hukum, Sekwan dan perkantoran lain.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Moh Mulki mengatakan status gedung DPRD sudah tidak layak ditempati. “Hasil survei tidak layak mulai kemarin,” kata Mulki.
Sesuai hasil kajian kontruksi dari tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada akhir 2014, lantai II pada gedung DPRD Sumenep tak layak ditempati atau disinggahi oleh lebih dari 50 orang.
Padahal di lantai II itu terdapat sejumlah ruangan yang menjadi lokasi kegiatan anggota DPRD maupun ditempati anggota DPRD, seperti graha atau ruang rapat paripurna, ruang kerja sekretaris dewan dan ruang ketua DPRD.
“Rekomendasi (dari ITS) disarankan selalu dimonitoring oleh Cupta Karya (Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Cipta Karya),” jelasnya.
Saat ini, pemerintah daerah telah menganggarkan untuk pembangunan kantor baru. Lokasinya di Desa Gedungan Kecamatan Batuan. “Tahun ini (2018) kami akan melakukan proses Perencanaan dan Manejemen Kontruksi. Anggaran yang disediakan sebesar Rp2,6 miliar,” tegasnya. (Junaidi/MK/VEM)