PAMEKASAN, koranmadura.com – Puluhan aktivis mahasiswa melakukan unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Jl. Kabupaten, untuk menyampaikan tuntutan tolak impor garam, Selasa, 20 Februari 2018.
Sayang, kedatangan mereka tidak ditemui para wakil rakyat, sebab anggota DPRD Pamekasan, sedang ada kegiatan reses di daerah pemilihan. Sehingga, pengunjuk rasa hanya ditemui Sekretaris DPRD Pamekasan, Masrukin.
“Impor garam akan berdampak pada harga garam rakyat. Anggota dewan sebagai wakil rakyat harus bisa pasang badan dengan menyuarakan penolakan terhadap rencana impor garam oleh pemerintah, agar harga garam rakyat tinggi,” kata Korlap aksi, Moh. Mukti.
Dihadapan pengunjuk rasa, Sekretaris DPRD Pamekasan, Masrukin mengucapkan permohonan maaf, karena kedatangan pengunjuk rasa tidak bisa ditemui anggota DPRD, lantaran masa reses.
“Saat ini para anggota dewan sedang turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan nya masing-masing. Sebaiknya, nanti jadwal ulang agar aspirasinya bisa tersampaikan,” kata Masrukin. (ALI SYAHRONI/MK)