SUMENEP, koranmadura.com – Bantuan ruang kelas baru (RKB) tahun 2018 Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Madura, Jawa Timur, ditengarai tidak merata. Bantuan itu bertumpu di daerah daratan.
Salah satu guru madrasah di Kecamatan Sapeken, Pulau Sapeken, Sumenep, Rahem menuturkan, banyak madrasah di daerah kepulauan tidak dapat bantuan RKB tahun ini, meskipun kondisinya sangat layak dibantu. “Bahkan bisa dibilang tidak ada madrasah di kepulauan yang mendapatkan RKB,” katanya kepada media, Jum’at, 23 Maret 2018.
Kabupaten Sumenep terdiri dari 126 pulau baik berpenghuni atau tidak berpenghuni. Sementara jumlah kecamatan sebanyak 27 kecamatan, 18 di antaranya merupakan kecamatan daratan dan sisanya kepulauan.
Di kepulauan, kata Rahem, banyak madrasah kekurangan ruang belajar. “Kami harap pihak Kemenag selaku pemberi rekemondasi lebih memprioritaskan madrasah di kepulauan. Madrasah di kepulauan lebih membutuhkan perhatian dibandingkan wilayah daratan,” jelasnya.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sumenep, Moh. Tawil membantah. Menurutnya, bantuan yang berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan juga Pemerintah Pusat tidak menumpuk di daratan.
“Madrasah di kepulaun ada juga yang mengajukan dan mendapatkan. Bagi yang tidak mendapatkan bantuan (RKB) silakan mengajukan. Bagi yang tidak mengajukan, ya jangan berharap mendapatkan bantuan. Mereka itu berusaha,” katanya.
Pihaknya hanya memberikan rekomendasi terhadap madrasah yang membutuhkan bantuan. Adapun yang memutuskan untuk mendapatkan bantuan itu Pemrov atau Pemerintah Pusat.
“Besaran bantuan RKB sebanyak Rp 190 juta per/ruang. Jadi bagi madrasah yang membutuhkan bantuan silakan mengajukan,” sarannya. (JUNAIDI/MK/DIK)