SURABAYA, koranmadura.com – Pilgub Jatim 2018 tampaknya membuat NU berhati-hati, karena kedua pasangan calon Gubernur Jawa Timur, baik Khofifah Indar Parawansa maupun Saifullah Yusuf sama-sama berasal dari NU. Sikap ini ditampakkan oleh Ketua PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakkil Alallah.
Kiai Mutawakkil mengatakan dukungan kiai pada Gus Ipul tidak pernah memakai lambang NU untuk berkampanye. “Setiap pribadi kan bebas mau dukung siapa saja,” tambah Mutawakkil.
Sementara, dukungan untuk Khofifah dari PW Muslimat Jatim berbeda. Kiai Mutawakkil menemukan adanya lambang Muslimat yang terpampang dalam spanduk untuk kampanye. Menurutnya, sejak organisasi NU berdiri, semua kiai menolak untuk terlibat dalam politik praktis, karena organisasi diharapkan menjadi netral dan bisa mengawal Pilkada dengan baik.
Sebelumnya, Kiai Mutawakkil pernah mengatakan bahwa NU merupakan organisasi keagamaan yang tidak bisa mencalonkan kadernya dalam pencalonan eksekutif maupun legislatif. Namun di Jatim peran kiai dan ulama sangat besar. Saat ini kiai dan ulama Jatim menjatuhkan aspirasinya pada Saifullah Yusuf. Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mendapat dukungan dari para kiai dan ulama. “Jadi bedakan, bukan Gus Ipul minta dukungan kiai, tapi Gus Ipul menerima perintah dari ulama kiai,” kata Mutawakkil. (DETIK.COM/RAH/VEM)