JAKARTA, koranmadura.com – Sebuah stasiun luar angkasa milik China, Tiangong-1 dikabarkan akan jatuh, karena sudah tidak bisa dikontrol. Kabar ini diungkapkan oleh otoritas antariksa China.
Dikutip dari Metro sebagaimana dilansir detikINET, Jumat, 23 Maret 2018, disebutkan jatuhnya Tiangong-1 seberat 8,5 ton itu tidak akan sampai di bumi, karena diperkirakan akan hancur berkeping-keping ketika bersentuhan dengan lapisan-lapisan atmosfer atau memasuki fase re-enter.
Meskipun begitu, benda berat angkasa ini sangat berbahaya karena membawa bahan beracun yakni, hydrazin yang merupakan bahan kimia untuk bahan bakar roket. Bila ada manusia yang menyentuhnya, dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, pusing, bahkan sampai mengarah kanker tumor.
Satview.org menunjukkan keberadaan Tiangong-1, begitu pula rute yang dilaluinya secara langsung dapat dipantau di situsnya. Pertama, peta yang besar memperlihatkan jalur masa lalu dan jalur yang diprediksi yang ditandai dengan titik-titik. Kedua, Satview memberikan rute pergerakan wahana antariksa yang ingin diketahui keberadaannya.
Untuk peta yang besar merupakan hasil penelitian oleh Satview sendiri. Sementara untuk peta yang lebih kecil didukung oleh USstratcom (Pusat Kendali Strategis Amerika Serikat) dan ditunjang oleh Google Maps.
Satview yang berbasis di Brasil ini mengumpulkan data dari berbagai database dari pemerintahan AS, termasuk United States Geological Survey (USGS) dan NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL).
Tidak hanya Tiangong-1, Satview juga memungkinkan penggunannya untuk melacak stasiun antariksa lainnya, seperti teleskop Hubble, Stasiun luar angkasa internasional (ISS), hingga sampah antariksa.
Disebutkan Daily Mail bahwa informasi yang dipaparkan oleh Satview ini setidaknya memberikan informasi baru terkait pembaruan di mana Tiangong-1 akan menghantam dan kapan waktunya. (DETIK.COM/RAH/VEM)