SUMENEP, koranmadura.com – Di tengah gencar-gencarnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, membangun dan mengembangkan objek-objek wisata, Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) setempat mengakui bahwa memang ada beberapa destinasi yang layamutu wa layahya atau tak hidup tak mati.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pariwisata Disparbudpora Sumenep, Ahmad Khalili, usai menemhi sejumlah mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di depan kantornya, Selasa, 6 Maret 2018.
Baca: Mahasiswa kembali Soroti Pelaksanaan Visit Years 2018
Khalili mengatakan, terkait pengembangan pariwisata, secara teknis di kabupaten paling timur Pulau Madura ada deatinasi wisata yang sulit dikembangkan. “La yamutu wa la yahya,” katanya.
Namun begitu, dia tak menyebutkan secara detil distinasi yang dia sebut la yamutu wa la yahya. Yang jelas, sambungnya, objek wisata itu perkembangannya stagna dan yaris dilupakan oleh masyarakat.
Apakah destinasi dimaksud Pantai Slopeng yang sudah mulai tak banyak dibicarakan? “Saya tidak mengatakan itu Slopeng. Silakan Anda bisa lihat sendiri. Ada destinasi wisata kita yang perkembangannya lambat sekali. Bahkan cenderung menurun dan dilupakan masyarakat,” jawab Khalili.
Karena itu pihaknya akan terus menorong pokdarwis,khususnya di destinasi wisata yang dimaksud, agar tetap merawat dan mengembangkannya. “Karena bagaimana pun, destinasi wisata adalah aset yang harus dirawat dan dikembangkan,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK/VEM)