JAKARTA, koranmadura.com – Berita bohong atau hoaks yang banyak beredar di dunia maya, disebar oleh dua kelompok cyber, The Family Muslim Cyber Army (MCA) dan Saracen. Polisi telah menciduk admin The Family Muslim Cyber Army dan Saracen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Akan tetapi, sisa-sisa kelompok Saracen yang belum tertangkap masih eksis menyebarkan berita hoaks.
“Didalami lagi, diinvestigasi, ternyata diviralkan dua kelompok. Yang sekarang ditangani Mabes, MCA dan sisa eks Saracen,” kata Tito, Sabtu, 3 Maret 2018.
Tito menjelaskan, kelompok Saracen penyebar ujaran kebencian dan konten SARA yang diungkap Polri pada 2017. Beberapa pengurusnya yang ditangkap sudah dipidana. Kasus-kasus penganiayaan pemuka agama yang ditangani polisi, belum ditemukan kaitan antara satu dengan lainnya. Sejauh ini diketahui kasus tersebut terjadi secara spontan, bukan direkayasa. Meski begitu, ucap Tito, banyak juga isu penganiayaan ulama yang sebenarnya tidak terjadi.
“Yang kami temukan di udara, ada yang merangkai secara masif sehingga ramai di medsos isu ulama dengan mengambinghitamkan kelompok tertentu,” tutur Tito.
Tito minta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita yang viral di media sosial. “Jangan diterima mentah-mentah, tabayun, dan cek sumber lainnya,” kata Tito.
Sementara Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan Polri akan membeberkan soal kelompok eks Saracen itu, Senin, 5 Maret 2018, termasuk hubungannya dengan kelompok MCA.
“Nanti akan dijelaskan hubungan garis putus maupun garis sambung dengan eks Saracen atau orang-orang yang diduga masuk Saracen, tapi belum tertangkap,” ujar Rikwanto. (KOMPAS.com/RAH/DIK)