KORANMADURA.com – Madu diyakini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, karena disebut langsung dalam alquran. Akan tetapi, belakangan ini muncul kegundahan ketika madu itu dikonsumsi oleh ibu hamil. Kegundahan itu tidak terjawab, karena hingga saat ini masih belum ada penelitian dampak madu terhadap kehamilan.
Saat ini, untuk mengurangi kegundahan itu, bisa dicermati dari kandungan madu. Konon, madu tersusun dari glukosa, fruktossa, dan air, serta senyawa nutrisi seperti protein, vitamin, mineral, niasin, kalsium, tembaga, riboflavin, zat besi, magnesium, potassium, dan zinc. Bahan-bahan tersebut banyak digunakan untuk menangani luka, infeksi, diabetes, gangguan kulit, usus, dan perut.
Akan tetapi, saat ini, madu yang beredar di pasaran telah beragam; tidak lagi madu alami, namun juga telah mengalami proses pemanasan sekitar 70 derajad celcius yang disebut pasteurisasi; ada juga madu ternak. Singkatnya, madu terbagi tiga; madu lebah asli bukan ternak, madu lebah asli ternak, dan madu pabrikan atau pasteurisasi.
Dalam sebuah referensi disebutkan, proses pasteurisasi serupa dengan pasteurisasi susu, yang berfungsi mencegah fermentasi dengan membunuh sel-sel jamur, serta membuat madu dapat cair lebih cair dengan memperlambat proses kristalisasi.
Madu lebah asli ternak, prosesnya makanan lebah telah disiapkan. Di antaranya gula pasir, gula siwalan, gula aren, dan sejenisnya. Dari makanan itu, lebah kemudian menghasilkan madu yang disebut madu asli ternak.
Sedangkan madu lebah asli bukan ternak, dalam prosesnya lebah dibiarkan mencari makanannya sendiri di alam bebas. Menghisap sari-sari bebunga dari berbagai pepohonan yang ditemukan, sehingga menghasilkan madu yang natural dan alamiah.
Penggunaan ketiga jenis madu tersebut, diserahkan sepenuhnya kepada konsumen. (KOMPAS.com/RAH/DIK)