SEMARANG, koranmadura.com – Hasil pemeriksaan kejiwaan yang dilakukan oleh psikiater kepolisian bahwa pelaku pembacokan terhadap Agus Nurus Sakban dan mertuanya Ahmad Zaenuri, Suyatno alias Bogel bukan orang gila.
“Psikologi dicek, S alias Bogel bisa pertanggungjawabkan perbuatannya, tidak gila,” tegas Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono usai serah terima Wakapolda Jateng di gedung Borobudur Mapolda Jawa Tengah, Rabu, 21 Maret 2018.
Bogel melakukan pembacokan, menurutnya, karena ingin merebut tas di dalam mobil korban. Perekonomian Bogel memang memprihatinkan sebagai pengamen dan menghidupi satu anak pasca cerai dengan istri sejak 2012 lalu.
“Profesi pelaku adalah pengamen yang sehari-harinya di pasar. Kondisi ekonomi memprihatinkan, punya anak 1 putus sekolah, tidak punya pekerjaan, ini faktor ekonomi,” jelas Kapolda.
Karena terbukti tidak gila, pelaku akan dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan. Ancaman hukumannya 9 tahun penjara.
Pelaku yang merupakan warga Desa Johorejo, Kendal itu melakukan aksi pembacokan di Dusun Krajan RT 04 RW 01 hari Sabtu (17/3) lalu. Ada 2 korban yaitu Agus Nurus Sakban dan mertuanya, Ahmad Zaenuri yang merupakan Rois Syuriah NU.
Agus di serang pertama saat akan keluar rumah mengunakan mobil. Sedangkan Zaenuri dihajar ketika hendak menolong menantunya. Pelaku kemudian ditangkap warga dan dihajar massa. (DETIK.com/MK/DIK)