JAKARTA, koranmadura.com – Ketum Gerindra Prabowo Subianto berpidato soal prediksi Indonesia bubar pada 2030. Pidato itu diunggah oleh Gerindra lewat akun Facebook resmi mereka.
Ini isi lengkap pidato Prabowo dalam video tersebut:
Saudara-saudara!
Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Bung!
Mereka ramalkan kita ini bubar, elit kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa.
Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.
Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.
Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!
Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling!
Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi.
Pidato tersebut ditanggapi berbeda oleh elemen masyarakat. Salah satunya, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) angkat bicara. Bamsoet berharap prediksi itu meleset. “Saya hanya berdoa, semoga Indonesia tetap bertahan sampai kiamat,” ujar Bamsoet, Selasa, 20 Maret 2018.
Tanggapan serupa diucapkan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni. “Kami optimistis dengan kondisi demografis yang kita miliki dengan kepemimpinan Pak Jokowi memberantas korupsi, good governance, infrastruktur makin baik, saya kira long term makin baik,” kata Toni.
Menurutnya, PSI tak mau berspekulasi. “Tanya Pak Prabowo sajalah. Kami ini generasi optimistis, generasi hope, bahwa Indonesia ini on the track kok, permasalahan kita menghadapi krisis global,” jelasnya, Selasa, 20 Maret 2018. (DETIK.com/RAH/DIK)