SUMENEP, koranmadura.com – Kedatangan Puti Guntur Soekarno, calon wakil gubernur Jawa Timur mendapat sambutan luar biasa di pondok pesantren Tarate Selatan, Pandian, Sumenep. Sekitar tiga ribu jemaah pengajian Silaturrahim Ikhwan Akhwat Simpatisan Toriqat An-Naqsabadiayah (SITQON) Sabtu malam, 31 Maret 2018 menyambutnya pembacaan shalawat gegap gempita.
Selain itu Puti juga disambut dengan lagu Syubbanul Wathan. Atas sambutan tersebut, Puti mengaku sangat terharu. “Saya sungguh terharu. Setiap saya datang di pondok pesantren saya selalu disambut dengan bendera merah putih dan lagu syubbanul wathon yang penuh semangat,” ujarnya.
Menurutnya, sejak dahulu pesantren tidak bisa dilepaskan dari nasionalisme, dan begitu pula sebaliknya. “Dari dulu ayah saya mengajarkan bahwa mencintai tanah air adalah sebagian dari iman. Persis seperti apa yang diajarkan KH. Hasyim Asyari kepada santri-santrinya,” sambung Puti.
Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan catatan ayahnya ia menjadi tahu bahwa Bung karno selalu meminta nasihat para kiai dalam segala tindakannya. Terutama kepada KH. Hasyim Asyari. “Lebih-lebih soal bagaimana memperjuangkan kemerdekaan untuk negeri tercinta ini. Beliau keliling untuk bertemu dan meminta nasehat para ulama,” jelasnya.
Dalam acara ini tampak hadir Ibu Ny. Juwairiyah, istri dari almarhum KH. Ahmad Fawaid Asad, Sukorejo. Ia bahkan menemani Puti berdiri saat memberikan sambutan. Menurutnya masyarakat Madura, khususnya di Sumenep harus medukung Gus Ipul karena dialah yang dikehendaki oleh para ulama. “Kita sebagai santri dan warga NU wajib mendukung Gus Ipul untuk menjaga martabat NU dan kehormatan para kiai,” serunya.
Selain itu hadir pula KH. Jakfar Wahid, KH. Syaifuddin Wahid Gersempal Sampang, KH. Saifullah Jakfar, KH Qusyairi Ambunten, dan sejumlah kiai lain yang datang dari berbagai kecamatan di Madura. (BETH)