YOGYAKARTA, koranmadura.com – Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, merupakan salah desa yang menjadi kebanggan Indonesia, karena dinilai desa terbaik seindonesia di bidang pemberdayaan masyarakat. BUMDesnya menghasilkan Rp 10 miliar lebih per tahun.
Karena itulah, Desa Ponggok mendapat pujian Menteri Keuangan Sri Mulyana. Bahkan banyak pejabat teras negara sering mendatanginya. Juga tidak sedikit petinggi kabupaten/kota di berbagai wilayah negeri ini melakukan kunjungan ke desa tersebut. Termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta TP PKK Sumenep, Madura, Jawa Timur, berkunjung ke desa ini, Kamis, 1 Maret 2018.
Sekretaris DPMD Ali Dafir berharap hasil kunjungan TP PKK tersebut dapat diterapkan di semua desa di Sumenep. Pihaknya terinspirasi BUMDes Tirta Mandiri, yang dikelola sejak 2009, kini telah memiliki aset puluhan miliar rupiah, apabila bisa dicontoh oleh semua desa di wilayah kabupaten paling timur di Madura itu, sungguh luar biasa.
Di Sumenep, lanjut Ali Dafir, hingga saat ini, pembentukan BUMDes baru mencapai 60 persen. Ada 40 persen desa yang masih belum membentuk BUMDes.
“Kita berharap kepada seluruh Ibu Kades yang ikut ke acara ini, nyampek Sumenep dapat berbisik-bisik ke kepala desanya untuk kemudian menganggarkan PKK utamanya dalam bidang pemberdayaan masyarakat,” kata Dafir, Sabtu, 3 Maret 2018.
Mantan Kabag Pemdes ini menambahkan, ke depan semua desa di Sumenep tidak harus fokus pada infrastruktur saja, melainkan juga pada pemberdayaan masyarakat. DPMD akan membantu tentang management pengembangannya.
“Jadi sharing kemarin itu dengan Kades Ponggok dan ibu kadesnya juga, kita sebagai Dinas terkait dari PKK berharap menjadi sumber referensi bagi desa-desa yang ikut pada saat ini, serta Ibu Camat yang ikut diharapkan dapat menginfokan dan selalu membimbingnya kepada para kader PKK di desa di daerahnya masing-masing,” tukasnya. (MADANI/RAH/DIK)