SAMPANG, koranmadura.com – Setidaknya, ada 6 desa dan kelurahan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur yang akan terdampak pembangunan sodetan (floodway) sepanjang 7 kilometer. Pembangunan tersebut, merupakan langkah Pemkab setempat dalam menanggulangi bencana banjir.
Kabid Pengelolaan Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Syaiful Muqoddas menuturkan, enam wilayah terdampak diantaranya desa Tanggumong, pangongsean, dan Aeng Sareh. Sedangkan untuk kelurahan meliputi Karang Dalam, Gunung Sekar dan Polagan.
“Untuk tahap awal pengerjaan sodetan itu terfokus untuk Desa Tanggumong dengan jumlah KK sebanyak 35 orang dengan tahap awal yaitu pembebasan lahan. Tahun 2018 ini hanya di desa Tanggumong sebagai stimulan awal, karena yang diharapkan juga ada bantuan dari Pemprov sebagai pihak yang punya Das Kali Kamoning serta bantuan dari pemerintah pusat,” tuturnya.
Rencana pembangunan sodetan yang akan menghabiskan anggaran sebesar 5 miliar tersebut nantinya untuk melebarkan penampang sungai. Sedangkan untuk ukuran lebarnya 70 meter dengan panjang sungai 7 kilometer.
“Total lahan terdampak milik warga yaitu sebanyak 237 KK. Dengan rencana 70 meter untuk kebutuhan lahan penampan sungainya. Artinya, 40 meter untuk sungainya, 30 meter untuk kedua sisi kanan sungai untuk tanggul dan jalan inspeksi,” jelasnya.
Dilanjutkan Syaiful, sebelum melangkah ke tahap pengukuran dan pematokan lahan yang direncanakan pada minggu depan, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
“Kami mengundang BPN untuk melakukan peta bidang dari hasil pematokan yang datanya sudah terkunci oleh koordinat satelit bagi lahan warga yang terdampak berdasarkan kepemilikan by name by address. Dari peta bidang tersebut nantinya akan dilakukan pengkajian dan penilaian untuk taksiran harga oleh apresel,” tandasnya.
Sementara Kabid Penataan dan Pengelolaan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sampang Moh Zainulla mengatakan, izin amdal untuk rencana pembangunan sodetan tersebut sudah selesai sejak 2016 lalu, sepaket dengan pengerjaan penanggulangan banjir Kali Kamoning lainnya.
“Anggarannya Rp 5 miliar. Tapi sekarang ini masih tahap awal untuk pembebasan lahannya. Sedangkan kontruksi pembangunan tergantung proses tahapan tersebut, ya bisa cepat bisa lambat, tergantung itu proses tahapan di pembebasan lahannya,” ucapnya. (MUHLIS/ROS/VEM)