JAKARTA, koranmadura.com – Saat yang lain melihat bisnis sektor ritel mulai lesu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) melihat peluang. HIPMI aka mendirikan toko ritel modern di pesantren yang mengambil nama Umat Mart atau Ummart.
Dari rencana pengadaan Ummart, tahun ini HIPMI menargetkan 1000 toko ritel Ummart akan tersedia di berbagai pondok pesantren, setelah pengadaan 10 pilot project Ummart yang akan diluncurkan 12 Mei 2018.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Bahlil Lahadalia menuturkan, konsep Umat Mart ini berawal dari pelatihan kewirausahaan yang dilakukan HIPMI kepada para mahasiswa dan siswa SMK di 2015.
Kemudian di 2018 pihaknya berusaha mewadahi kebutuhan praktik bisnis para santri di Pulau Jawa untuk belajar bisnis tanpa menganggu pendalaman ilmu agama dengan dengan skema ritel modern yang ditempatkan di pondok pesantren.
“Di tahun 2018 ini kita punya program HIPMI Goes to Pesantren, ini kita lakukan karena sudah selesai (program) di perguruan tinggi dan sekolah kini masuk ke pesantren. Kita punya bayangan pesantren punya wadah mulai untuk belajar ilmu agama sampai bisnis. Dari program HIPMI Goes to Pesantren kita punya produk program namanya Ummart,” jelas dia.
Dari produk hasil program HIPMI Goes to Pesantren nantinya akan dibentuk PT dari orang orang HIPMI yang akan mengelola secara profesional Ummart sebagai jaringan bisnis dan juga inkubasi dari pelatihan wirausaha para santri.
“Kita fokusnya (pengadaan Ummart) di Jawa Timur dulu. Kita sudah mendata dj Jatim itu ada sekitar 13.500 pondok pesantren dan nggak semua masuk kriteria, baru yang 10 ini saja,” kata dia. (Detik.com/MK/VEM)