SAMPANG, koranmadura.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sampang, Jawa Timur kembali memprogramkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) jenis pompa. Tak tanggung-tanggung, program itu mencapai Rp 880 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran (Ta) 2018.
Padahal, diketahui sebelumnya sejumlah Alsintan di Sampang terkesan dibiarkan dan tidak diurus, sehingga mengalami banyak kerusakan. Namun, hal itu dibantah oleh Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dispertan Kabupaten Sampang, Suyono, Kamis, 12 April 2018.
“Elsintan itu program 2015 lalu. Dan memang sebagian ada yang rusak tapi akan segera diperbaiki. Tapi sebagian lainnya masih bisa digunakan normal. Bantuan itu sifatnya hibah kepada poktan atau penerima bantuan. Sehingga apabila ada kerusakan, penerimalah yang bertanggung jawab. Sedangkan kami hanya melakukan pembinaan, peneguran dan saran-saran bahkan pemanggilan kepada penerima, agar bantuan itu bisa dirasakan dan dinikmati oleh penerima,” kelitnya.
Suyono menjelaskan, setidaknya ada 11 titik yang direncanakan untuk pembangunan irigasi air dangkal yang tersebar di lima Kecamatan. Lima kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Sampang, Camplong, Banyuates, Omben, dan Sokobanah.
Lanjut Suyono, rencana bantuan pembangunan irigasi itu pun meliputi rumah pompa, mesin pompa, Diesel plus paralon. Bantuan itu juga akan dibangun di sumur warga yang sudah ada sebelumnya.
“Bantuan itu untuk poktan yang sudah mengusulkan sebelumnya. Yang mengajukan kurang lebih ada 42 poktan, tapi anggaran itu hanya cukup untuk 11 titik. Jadi puluhan poktan yang mengusulkan akan dilakukan seleksi administrasi, kelayakan dan prioritas,” tuturnya.
Suyono menambahkan, bantuan ini dimaksudkan agar hasil pertanian tetap stabil dengan keberadaan sumur milik warga yang sudah ada. Semisal tahun lalu hasil panen padi mencapai 10 hektar saat musim penghujan, maka dengan adanya bantuan tersebut diharapakan akan tetap stabil disegala musim. Sebab pada umumnya setelah panen di musim penghujan, terjadi penurunan hasil panen, apalagi menjelang kemarau.
“Ini fokusnya untuk tanaman padi, tapi semisal dipakai untuk tanaman lainnya, ya tidak masalah seperti jagung atau kedelai,” tandasnya. (MUHLIS/ROS/DIK)