SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Cipta Karya, Sumenep, Madura, Jawa Timur tahun ini membangun kolam retensi senilai Rp 900 juta lebih.
Pembangunan yang dibiayai melalui APBD tingkat II itu diletakan di area perumahan Satelit. Proses lelang pekerjaan telah selesai, saat ini memasuki pekerjaan fisik. “Sesuai laporan pekerjaanya telah mencapai 18 persen,” kata Kepala Dinas PUPR dan Cipta Karya, Sumenep, Bambang Iriyanto, Jumat, 13 April 2018.
Kolam retensi merupakan tempat penampungan air hujan langsung dan aliran dari sistem untuk diresapkan ke dalam tanah. Sehingga kolam retensi ini perlu ditempatkan pada bagian yang terendah dari lahan.
Fungsi lain dari kolam retensi adalah sebagai pengendali banjir dan penyalur air, serta pengolahan limbah. Kolam retensi dibangun untuk menampung dan mentreatment limbah sebelum dibuang, dan pendukung waduk atau bendungan, kolam retensi dibangun untuk mempermudah pemeliharaan dan penjernihan air waduk.
“Nanti juga akan dilengkapi dengan mesin pompa air. Sehingga ke depan tidak lagi terjadi genangan air,” jelasnya.
Selain itu untuk menanggulangi terjadinya banjir, Dinas PUPR dan Cipta Karya juga melakukan normalisasi drainase. Normalisasi dilakukan di tiga titik.
Seperti normalisasi saluran drainase di Jl. Gapura menuju Kali Patrian, anggaran yang disediakan senilai Rp 4 miliar, Pembangunan saluran mulai MTs N – Koramil menuju kali Patrian, dengan anggaran Rp 800 juta, dan pembangunan Drainase di Jl. Kartini dan Jl. Jati Mas Emas menuju Kali patrian dengan anggaran sebesar Rp 650 juta.
“Ada empat yang sudah tanda tangan kontrak khusus penanganan banjir. Empat program itu anggarannya sebesar Rp 7 miliar. Rata-rata pekerjaannya sudah 10 persen,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/DIK)