SUMENEP, koranmadura.com – Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meningkat. Hal tersebut disampaikan Bupati setempat, A. Busyro Karim, Kamis, 12 April 2018, dalam sidang paripurna penyampaian Nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2017.
Bupati menyampaikan, pada tahun 2017 angka kematian ibu melahirkan di daerahnya mencapai 54,77 per 100 ribu kelahiran hidup. Ada kenaikan dari tahun sebelumnya. Angka kematian ibu melahirkan di 2016 sebanyak 50,62 per 100 ribu kelahiran hidup.
“Naik 4,15 persen. Tapi angka kematian ibu melahirkan itu masih dibawah angka kematian ibu melahirkan nasional yang mencapai 150 per 100 ribu kelahiran hidup,” ungkapnya.
Salah satu faktornya karena Sumenep tidak hanya terdiri dari wilayah daratan, tapi juga kepulauan. “Seperti beberapa bulan lalu, ada yang tidak sempat di bawah ke sini (rumah sakit) yang ada di kepulauan, akhirnya meninggal. Itu salah satu contoh,” tambah dia.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, ke depan pihaknya akan membangun rumah sakit di wilayah kepulauan, tepatnya di Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean. “Pembebasan lahannya sudah selesai,” ungkapnya.
Sementara mengenai kasus kematian bayi, menurutnya pada tahun 2017 ada penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar 1,12 persen. Angka kematian bayi di 2017 ialah 2,26 per 1000 kelahiran hidup. Tahun 2016 masih sebanyak 3,38 bayi per 1000 kelahiran hidup. (FATHOL ALIF/MK/VEM)