SUMENEP, koranmadura.com – Penerapan program Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menyebabkan sejumlah aparatur desa kelimpungan. Pasalnya, hingga menjelang akhir April 2018 dari 334 desa dan kelurahan, baru 10 persen di antaranya yang selesai melakukan entri data.
Hal tersebut berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat. “Baru sekitar 10 persen yang sudah entri data,” kata Kepala Dinas DPMD Sumenep, A. Masuni, Senin, 23 April 2018.
Menurutnya, hingga saat ini, hampir di seluruh kecamatan daratan masih dalam tahap penyelesaian entri data. Sementara untuk kecamatan kepulauan belum ada yang melakukan entri data. Itu terjadi karena faktor jaringan dan kendala teknis lain.
Pihaknya mengimbau agar proses entri data segera diselesaikan. Selain itu Masuni berharap pendamping desa mempercepat pelaporan. Sehingga pencairan anggaran program Dana Desa (DD) ataupun Alokasi Dana Desa (ADD) secepatnya bisa direalisasikan.
“Kepulauan masih belum ada, walaupun ada tapi masih belum 100 persen selesai,” ungkapnya.
Masuni menarget proses entri data maksimal sudah rampung akhir bulan depan. “Target kami akhir Bulan Mei 2018 sudah selesai semua,” tandasnya. (JUNAIDI/ROS/DIK)