SURABAYA, koranmadura.com – Sesosok bayi ditelantarkan orangtuanya di Rumah Sakit Surabaya Medical Service (SMS) setelah empat hari dilahirkan.
Kapolres Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo menceritakan awal penemuan bayi tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat tentang adanya penelantaran bayi.
“Tadi kami mendapatkan informasi dari masyarakat dan pihak rumah sakit yang kooperaktif dengan memberikan informasi temuan bayi yang ditinggalkan orang tuanya,” kata David, Rabu, 25 April 2018.
David menceritakan bahwa bayi tersebut ditelantarkan ibunya saat berumur empat hari usai dilahirkan. “Setelah melahirkan selama empat hari ibunya masih dirumah sakit. Namun pada tanggal 18 April 2018. Ibu tersebut tiba-tiba menghilang hingga saat ini,” jelasnya.
Dilanjutkan David, setelah bayi perempuan tersebut ditinggalkan oleh orang tuanya, pihak manajemen Rumah Sakit SMS melaporkan ke Polsek Tegalsari. Setelah mendapatkan laporan, polisi segera melakukan pengecekan.
“Kami kemudian meminta data-data dari pihak dokter dan rumah sakit untuk data-data orang tua bayi. Kemudian kami melakukan pengecekan terhadap alamat orang tua yang terdata di rumah sakit,” kata David.
Dari data rumah sakit, petugas mendapatkan indentitas ibu bayi tersebut atas nama Riayanti Masrikah dan bapaknya bernama Kusnariyono yang tinggal di Jalan Simo Pomahan Barat 4/41. “Setelah kami lakukan pengecekan alamat yang tercantum di rumah sakit tenyata fiktif,” ujar David.
Sementara Wakil Direktur Rumah Sakit SMS Mohammad Choliq mengatakan bahwa bayi tersebut lahir kurang bulan (premature).
“Bayi tersebut lahir pada 36 minggu. Kemudian karena berat badan lahir juga kurang. Sekitar 1,4 kilogram, maka bayi harus dilakukan perawatan khusus. Sesuai prosedur, bayi tersebut dirawat di inkubator dengan pemberian oksigen yang tertakar dan suhunya juga,” kata Choliq.
Bayi tersebut juga mengalami kuning pada tumbuhnya. Menurut Choliq bayi tersebut dilakukan perawatan lain yaitu dengan phototherapy. “Alhamdulillah bayi kemudian normal hingga sekarang. Berat badannya bertambah naik 8 ons. Geraknya aktif. Kulit merah artinya kondisi bayi tersebut kondisinya bagus,” ujarnya.
Pihak rumah sakut juga masih belum tahu penyebab kaburnya orang tua bayi tersebut hingga saat ini. “Sebelumya orang tuanya kayaknya ada sesuatu yang direncakan. Sebab orang tuanya selalu menanyakan berapa biayanya,” ungkap Choliq.
Untuk diketahui, dari informasi yang dihimpun, orang tua bayi tersebut belum menikah secara resmi. Status pernikahan mereka adalah siri. (DETIK.COM/ROS/VEM)