GROBOGAN, koranmadura.com – Mohamad Zahrul Anam (13), seorang bocah berusia 13 tahun tewas diduga akibat tidak bisa berenang saat bermain air bersama teman-temannya di Sungai Lusi, Grobogan, Jawa Tengah.
Bocah asal Dusun Kanusan RT 2, RW 1, Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, itu dilaporkan hilang sejak hari Kamis, 26 April 2018 atau beberapa saat setelah kejadian.
Warga menemukan korban mengapung di Sungai Lusi, di Dusun Ngrebo, Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi, Jumat, 27 April 2018. Mayat korban ditemukan oleh Suwarno (65) dan Darman (55) warga Desa Mayahan RT 12, RW 02, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan. Keduanya menemukan korban saat beraktivitas di sekitar sungai.
“Malah saya mengira itu (jasad korban) mulanya batang pohon pisang yang mengapung. Tapi saat saya dekati, ternyata mayat laki-laki,” ungkap Suwarno di lokasi penemuan.
Kemudian, Suwarno memberitahu temannya Darman. Keduanya memastikan jika itu adalah mayat. Tak lama kemudian, mereka melaporkannya kepada warga sekitar. Sebagian warga memberitahukan perangkat desa dan ke polisi.
Selanjutnya polisi, tim SAR gabungan dan warga tiba mengevakuasi jasad Zahrul. Mereka membawanya ke RSUD Purwodadi untuk dilakukan pemeriksaan oleh medis bersama Inafis Polres Grobogan.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Maryoto mengatakan, petugas tidak menemukan tanda penganiayaan di tubuh korban. “Setelah diperiksa, di tubuh mayat tersebut tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan,” katanya.
Maryoto menerangkan kronologis hilangnya korban, yaitu sekira pukul 09.00, korban bersama tiga orang temannya mandi di aliran sungai Lusi di Kedungrejo. Menurutnya, karena korban tidak bisa berenang, akhirnya korban tenggelam.
“Karena korban tidak bisa berenang selanjutnya tenggelam dan ketiga temannya berusaha menolong namun tidak bisa akhirnya korban terbawa arus air,” kata Maryoto. (DETIK.COM/ROS/VEM)