JEMBER, koranmadura.com – Empat orang santri Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur berhasil membuat mobil dengan menggunakan tenaga surya.
Keempat santri itu antara lain M Afifurrohman, Fariki Irawan, Salman Hidayatullah, dan Ahmad Sirojul Munir saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setempat.
M Afifurrohman, salah satu dari keempatnya menuturkan, mobil yang dibuatnya itu bahan bakarnya menggunakan tenaga surya.
“Mobil yang baru kami buat ini bahan bakarnya menggunakan tenaga surya,” katanya, Selasa, 24 April 2018.
Dilanjutkan Afifurrohman, diperlukan waktu sekitar lima bulan untuk membuat mobil bertenaga surya tersebut. Kini, tuturnya, sudah sampai pada tahap penyelesaian.
“Sekarang sudah bisa dipakai keliling pondok pesantren, dan biasanya dipakai untuk menyambut tamu,” tambahnya.
Santri lainnya, Irawan, menambahkan, pembuatan mobil tersebut terbilang cukup berat, karena mobil itu harus lebih baik dan berbeda dari mobil yang pernah dibuat sebelumnya.
“Sebelumnya sudah pernah buat mobil bertenaga listrik dan gokar, sekarang alhamdulillah tampilannya lebih baik, dan bahan bakar yang digunakan juga ramah lingkungan,” ujar Irawan.
Dilanjutkan Irwan, diantara tantangan lainnya adalah saat proses test drive selama empat kali, dua controller terbakar.
“Jadi memang tidak mudah, tapi sekarang hasil kerja keras kami dan berkat dukungan guru serta kiai, sudah terjawab,” terangnya.
Dijelaskan Salman, santri pembuat mobil bertenaga surya lainnya, kecepatan mobil hasil ciptaannya bisa mencapai 60 kilometer per jam. Menurutnya, keunggulan mobil tersebut menjadikan energi alam sebagai bahan bakar mobil, yakni sinar matahari.
“Jadi mobil ini sangat ramah terhadap lingkungan dan hemat energi. Kalau charge tinggal kena matahari sudah terisi dan bisa digunakan,” ungkapnya.
Sementara pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Gus Robith Qosidi mengatakan, mobil dengan menggunakan tenaga surya tersebut merupakan karya santri yang duduk sebagai siswa SMK Nuris.
“Kami ingin berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya, apalagi era sekarang menuntut agar santri semakin canggih dan tidak ketinggalan dengan siswa yang duduk di bangku sekolah umum. Kami mendidik siswa dengan kemampuan high-tech dan aplicable,” katanya.
Dia berharap, mobil karya santri Nuris tersebut memberikan sumbangsih sekaligus untuk memberikan solusi terhadap dunia otomotif di masa mendatang.
“Tentu kami berharap, apa yang dihasilkan santri tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kami terus kembangkan kemampuan santri kami,” tuturnya.
Untuk diketahui, mobil buatan santri tersebut sudah pernah dijajal langsung Presiden RI Joko Widodo saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nuris beberapa waktu yang lalu. Selain itu, Menteri BUMN Rini Soemarno dan sejumlah pejabat juga pernah merasakan mobil itu. (KOMPAS.com/ROS/DIK)