SUMENEP, koranmadura.com – Warga Dusun Paseser, Desa Bicabbi, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, digegerkan penemuan mayat di bibir pantai. Penemuan mayat tanpa identitas diketahui pertama kali oleh nelayan yang sedang memancing ikan dan cumi-cumi.
“Saya kaget awalnya, dikira apa begitu, ternyata setelah diperhatikan adalah mayat, Mas. Mayat itu mengapung di bibir pantai, kemudian saya memanggil beberapa teman saya untuk membawanya ke daratan,” tutur saksi mata Mashur.
Mayat itu ditemukan sekitar pukul 7.00. Sekitar pukul 8.00, warga mulai berdatangan. Keluarga mayat baru diketahui saat Yuliatin (33) warga Dusun Bujaan, Desa Lapa Laok, melihat mayat itu. Yuliatin menjelaskn bahwa mayat itu adalah orangtuanya yang tenggelam pada 20 Januari lalu.
“Saya sangat yakin, Mas, kalau mayat ini adalah orangtua saya, dilihat dari ciri-ciri fisiknya, mulai dari kepala ke bawah sampai kakinya, walaupun sudah lama,” jelasnya sembari menunjukkan foto ayahnya.
Sementara salah satu warga yang tidak mau memberitahu namanya menjelaskan bahwa ia sedikit ragu kalau mayat tersebut adalah Bahrowi, ayah Yuliatin.
“Sudah berapa bulan berada di tengah lautan, hampir pasti kondisinya lebih parah dari ini. Harusnya pihak keluarga mau mendengar saran kepolisian untuk diaotopsi dan dilakukan tes DNA,” tuturnya.
Sementara Kapolsek Dungkek AKP Jaiman di TKP menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan aotopsi karena anak korban mengakui kalau jenazah itu adalah orangtuanya. Pihak keluarga siap menandatangani surat pernyataan.
” Yuliatin anak dari Pak Bahrowi sudah mengakui, kalau mayat itu adalah jasad orangtuanya, dan juga siap menandatangani surat pernyataan, maka kami tidak bisa mengambil tindakan lain,” tuturnya.
Hingga berita ini ditulis, proses pengangkutan mayat itu sedang berlangsung dan sudah dibungkus oleh Polres Sumenep untuk segera diantarkan ke tempat duka. (MADANI/MK/DIK)