PAMEKASAN, koranmadura.com – Dirjen Kepurbakalaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak mencatat adanya raja di wilayah Pamekasan. Dari 59 raja yang tercatat hanya memuat raja dari wilayah Sumenep dan Madura Barat, yang kini menjadi Kabupaten Sampang dan Bangkalan.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Pamekasan, Sony Budiharto beralasan, sejauh ini Dirjen Kepurbakalaan tidak pernah meminta data nama raja-raja yang pernah berkuasa di Pamekasan.
“Memang ada permintaan dari pada kami, tapi terkait data cagarbudaya yang ada di Pamekasan. Kalau nama raja-raja masih belum pernah. Dalam waktu dekat ini kami ada rakor dengan kementrian, mungkin nanti kita akan tanya persoalan ini,” kata Sony.
Baca: Raja-Raja Pamekasan Tak Masuk Data Kepurbakalaan
Lanjutnya, dalam sejarah Pamekasan, di wilayah itu pernah ada kerajaan Pamelingan yang dipimpin Raja Bonorogo, yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya, yaitu Raja Ronggosukowati, sebelum berubah menjadi Pamekasan.
“Nanti kami akan proaktif tanpa harus menunggu permintaan nama raja-raja. Kami mungkin harus serahkan nama raja yang pernah berkuasa di wilayah Pamekasan pada Dirjen Kepurbakalaan,” katanya.
Untuk diketahui, Berdasarkan data di Dirjen Kepurbakalaan hanya mencatat raja-raja dari wilayah kerajaan Sumenep dan Madura Barat yang kini wilayahnya menjadi Kabupaten Sampang dan Bangkalan.
Dari dua wilayah kerajaan itu terdapat 59 penguasan di Madura selama masa kerajaan mulai abad ke 13 hingga abad ke 19 dan tidak satupun tercantum nama raja Pamelingan (Pamekasan).
Dari daftar raja se Indonesia di Kepurbakalaan itu, di Sumenep terdapat sebanyak 36 penguasa, diantaranya Raja Arya Wiraraja, Potre Koneng, dan Penembahan Sumolo, dan dari Madura Barat sebanyak 23, seperti Raja Cakraningrat I – VIII. (ALI SYAHRONI/ROS/VEM)