SEMARANG, koranmadura.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jika agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan bukan untuk saling dipertentangkan. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Silaturahmi Penyuluh Agama se-Jawa Tengah, Sabtu, 14 April 2018.
“Negara memberikan perlindungan dalam berkeyakinan dan agama memberikan panduan ilahiah bagi masyarakat dalam berperilaku dan bermasyarakat,” katanya.
Dilanjutkan Jokowi, peran penyuluh agama menjadi sangat penting untuk menghadirkan agama yang ramah bagi umatnya dan antarumat beragama.
“Penyuluh agama harus memberikan contoh dan teladan berbudi pekerti luhur, teladan untuk saling berinteraksi dengan penuh empati dan saling menghormati,” jelasnya.
Jokowi juga mengingatkan bahwa penyuluh agama adalah pemandu umat yang harus dapat menumbuhkan motivasi, harapan dan optimisme. Bukan pemandu yang menakut-nakuti dan menumbuhkan pesimisme.
“Pikiran positif akan memancarkan aura semangat untuk seluruh umat kita,” ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, bahwa aparat pemerintah dan para pemuka agama harus selalu bekerjasama untuk membangun Indonesia yang kokoh.
“Selain toleran dan saling pengertian, juga harus terus bersinergi dan bekerja sama, menjaga sikap umatnya masing-masing. Dan bekerjasama untuk meningkatkan saling pengertian antaragama, antaretnis dan antarstatus sosial,” ujarnya.
Menurut Jokowi, peran agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangat sentral. Jokowi menyebutkan bahwa dalam Pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai keempat sila lainnya.
“Bahwa kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan semuanya dibangun dalam kerangka ketuhanan. Harus kita pahami dan sadari bersama,” tutur Kepala Negara.
Berbagai hasil penelitian, lanjut Jokowi, selalu menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia di atas 80 persen menganggap agama merupakan hal yang sangat penting.
“Namun, di saat yang sama juga terpotret bahwa konflik sosial dengan akar agama harus tetap terus diwaspadai, terus diantisipasi. Hal ini lah yang harus menjadi perhatian kita bersama,” himbaunya. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DIK)