KLATEN, koranmadura.com – Dwi Budiyanto (33), seorang pria asal Klaten tega menggorok leher ibunya sendiri Juwariyah (60), hingga tewas. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 29 April malam lalu di rumahnya, Desa Pepe, Ngawen, Klaten.
Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, kejadian itu diketahui Rohmat (60), yang merupakan suami korban usai menghadiri syukuran di rumah tetangganya.
Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Suardi Jumaing menuturkan, kondisi Rohmat saat ini shock berat. Saat pihaknya menemui yang bersangkutan, lanjut Suardi, Rohmat hanya diam dan tidak bisa memberikan keterangan.
“Saat kami temui, yang bersangkutan diam tak memberi keterangan,” katanya, Senin, 30 April 2018.
Dilanjutkan AKP Suardi, Budiyanto dikenal warga memiliki gangguan kejiwaan sejak dia lulus SMK pada tahun 2003 silam. Menurutnya, setiap gangguan jiwanya kambuh, Budiyanto sering melakukan tindakan berbahaya bagi dirinya maupun orang lain.
“Hingga 9 Februari 2018, pelaku kontrol di RSJ di Klaten. Catatan Dinas Sosial juga pasien sampai saat ini masih kontrol. Saat kami tanyai juga jawabannya tidak nyambung, hanya bilang ‘bau kembang’,” ujarnya.
Kepolisian telah membawa jenazah korban ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sementara pelaku dibawa pihak kepolisian ke RSJD dr RM Soedjarwadi Klaten untuk diperiksa kejiwaannya. “Kami menunggu hasil observasi RSJ, apakah nantinya kita naikkan ke proses penyidikan atau dihentikan karena gangguan kejiwaan itu,” katanya. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DIK)